September

Pagi ini rasanya berat sekali mau pergi kekantor..

Padahal ini baru awal september, masih 4 bulan lagi ke tahun baru. Rasanya hari ini pengen cuti aja, cuma percuma juga saya cuti kalo akhirnya rebahan saja..

Cari kerja impian itu benar-benar sulit ketika skill standard menjorot kebawah, gimana tidak bukannya makin rajin saya malah nge-wishlist melulu.

Apalagi kalau ada yang tanya rencana masa depan, jujur saja, saya tidsk ingin membicarakan apa yang belum saya capai dengan orang-orang yang ngak saya kenal, orang yang jalan pemikirannya berbeda dengan saya.

Dalam perjalanan kehidupan saya lebih sering mendengar kata-kata mengintimidasi daripada membangun, tidak ada pujian tanpa merendahkan lebih dulu. Dan kata-kata junjungan sudsh seperti proposal yang akhirnya dibaikan.

Ingin rasanya skip berbicara dengan Tuhan hari ini, tapi saya tidak akan punya energi lagi, seperti biasa saya mendapat kekuatan dari berbagi, sekarang saya menulis untuk menguatkan bahwa selama ini juga saya masih bisa bertahan sampai detik ini, kenapa juga saya sekarang harus down?. Saya rasa saya kita tidak punya alasan untuk itu.

Hari ini kita juga akan bangun, dengan senyum dengan optimis hari ini akan lebih baik. Hari ini, besok masih ada.

Ketika saya kilas balik, setiap saya merasa down, saya hanya berputar-putar dimasa-masa buruk dsn melupakan begitu banyak masa baik. Melupakan ini itu, padahal memori-memori ini sangat berharga untuk menjadi pelajaran.

Saya akan mulai menghitung hal-hal baik itu, tresure every moment, let it be..

Kata-kata yang keluar tanpa empati (saya juga sering mengucalkan kata-kata buruk ini), perasaan hancur, progress kecil, penantian panjang. Akan kita hadapai dengan metode yang lebih baik, kita sudah pernah melewatinya, hari ini juga akan lewat kan?

Saya akan mempertimbangkan mengekspresikan perasaan saya, mengontrol pikiran dan mulut saya, mempertimbangkan hal yang baik dan tidak, berpikiran kedepana dan lebih semangat menjalani hidup

Ayo kita bangun lagi hari ini, hidup memang seperti itu, tinggal kita yang harus lebih berani dan bijak menanggung konsekuensi atas hidup yang kita pilih.

Sebenarnya saya juga stuck dengan tulisan saya (saya pikir hidup saya terlalu biasa untuk diceritakan disini ^^).

Bulan depan saya akan mengirim tulisan saya kebeberapa penerbit, saya berencana menyiapkan beberapa kumpulan cerita dan novel yang sudah lama saya garap, cerita biasa sebenarnya, tapi saya harus mencoba. Freelance saya mandek, mungkin bukan karena pandemik lagi kali ini..

Saya juga berencana untuk membuat website pribadi, saya butuh pemasukan melalui hobi saya karena rencana akhir tahun untuk resign, saya tidak berniat mengkuti plan b saya (plan a nya mencari kerja impian). Impian saya stuk di takut tidak punya penghasilan tetap awal tahun depan. Huh financial matter was so hard for adult life ya..

Terimakasih sudah membaca tulisan saya, wish me luck